![]() |
Komisioner KPK, Basaria Panjaitan |
Yang menggelikan, 41 tersangka itu, semuanya anggota DPRD Malang. Termasuk Ketua, wakil ketua juga pimpinan komisi. Bahkan Walikota Malang juga diciduk.
Yang menyedihkan aktivitas di DPRD Malang lumpuh. Karena hanya tersisa 4 orang. Mau gelar rapat pasti tak bisa karena tidak kuorum.
Kasus di Malang ini, memecahkan rekor KPK sebelumnya, Yaitu menangkap 38 dari 100 anggota DPRD Sumatera Utara. Juga karena kasus suap.
Kasus di Malang bermula pada Juli 2015. Waktu itu, sebelum digelar rapat paripurna membahas APBD Perubahan. Walikota Malang kala itu, Mohammad Anton ditemani dua kepala dinas, bertemu di ruangan Arief, Ketua DPRD Malang.
Pada Arief, Anton minta tolong, agar anggaran multi years yang diajukan dalam APBD perubahan disetujui. Arief menyanggupi, tapi tidak gratis, ada syaratnya. Salah satunya agar ada program POKIR untuk anggota dewan.
Arief dan Anton pun mufakat. Tentu mufakat jahat. Arief pun menunda rapat dari 14 menjadi 22 Juli. Maka sebagai permulaan, sebagai tanda jadi, Anton memberikan uang parsekot Rp 700 juta pada Arief esok harinya. Uang itu diambil dari Dinas Pekerjaan Umum. Diantarkan langsung oleh seorang kepala dinas.
Dari 700 juta itu, Arief ambil bagian 100 juta. Sisanya dibungkus kardus dan dibagi rata ke anggota. Besarannya 15 juta untuk ketua komisi dan 12,5 juta untuk anggota biasa.
Dana sesuai kesepakatan, rapat paripurna pun mengesahkan semua APBD perubahan, termasuk anggaran untuk pembangunan islamic center pesanan Walikota Anton.
Rupanya suap menyuap itu diendus KPK pada 2017. Arief ditangkap, juga dua kepala dinas. Arief dihukum 5 tahun, denda 200 juta dan tak boleh berpolitik selama dua tahun setelah bebas nanti.
Rupanya lagi, Penyelidikan KPK jalan terus, bukti-bukti baru ditemukan. Walikota Anton ternyata terlibat. Maret 2018 Anton ditahan bersama 12 anggota DPRD. Anton susah divonis 2 tahun penjara, denda 100 juta.
Rupanya lagi, KPK belum mau berhenti, penyelidikan dilanjutkan. Alhasil, Senin kemarin KPK mengumumkan tersangka baru: 18 anggota dewan.
Jadilah kini, anggota DPRD Malang tersisa 4 orang. Main futsal gak cukup, mungkin mereka main karambol saja. Pas. (*).
0 Comments