Selasa sore, bakda asar, kantor KPU Bangkalan didemo puluhan orang. mereka dari Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD), organisasi yang dikoorrinatori Mathur Husyairi, aktivis yang kini jadi Ketua DPC PBB sekaligus Caleg DPRD Jatim.
Mereka protes Pemilu Serentak di Bangkalan karena diduga banyak kecurangan. Nama Zainuddin Amali, Ketua Komisi II DPR RI dan kini kembali nyaleg di Dapil Madura Golkar disebut-sebut dalam orasi sebagai contoh kecurangan.
Pendemo mempertanyakan bagaimana Zainuddin Amali yang tak dikenal orang Madura dan hanya turun ke Madura menjelang Pileg, bisa mendapat 150 ribu suara dari Bangkalan sehingga berpeluang kembali lolos ke Senayan tahun ini.
Imron Amin, caleg DPR RI dari Gerindra, juga mereka sebut dalam orasi sebagai caleg pendatang baru, yang tak dikenal publik, namun adik bekas Bupati Bangkalan Fuad Amin ini bisa memperoleh banyak suara dan merata di 18 Kecamatan seperti Zainuddin Amali, sehingga berpeluang lolos juga ke Senayan.
Ketua KPUD Bangkalan, Fauzan Djakfar, dengan santai dan tenang menemui pendemo. Dia mengucapkan terimakasih karena demo itu dia anggap sebentuk perhatian masyarakat kepada KPU.
Tentu tak lupa Fauzan juga mempersilahkan pendemo menyerahkan bukti bila menemukan pelanggaran pemilu agar bisa ditindak lanjuti. Tentu ini jurus pamungkas KPU, sebab kita tahu pelanggaran dalam pemilu seperti Ketut, terasa baunya namun tak nampak wujudnya.
Namun ada yang menarik terkait sosok Fauzan ini. Beberapa hari jelang hari H pemilu serentak 17 April lalu. Komisioner BPK Achsanul Qosasi memperingatkan para caleg agar berhati-hati dengan KPU Bangkalan. Sebab, kata AQ, ketuanya saat ini masih sama dengan Pileg 2014 lalu.
Pada 2014, AQ gagal lolos ke Senayan meski meraih 101 ribu suara. Perolehan suaranya kalah oleh caleg lainnya M Natsir yang memperoleh 107 ribu suara atau selisih 6 ribu suara. Dari cuitan itu, kegagaln AQ saat itu erat kaitannya dengan KPU Bangkalan. Sayang AQ tak merinci lebih detil pengalamannya.
0 Comments