Demokrat Kirim Tim Investigasi ke Hongkong, Ini Hasilnya

Hinca Panjaitan bersama tim investigasi partai Demokrat di Hongkong
Jakarta, ngokos.id -- Beredar rekaman video pernyataan Hinca terkait hasil investigasi partai Demokrat selama berada di Hongkong mengenai pemberitaan media asing tentang presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono yang sempat menghebohkan Indonesia beberapa hari lalu.

Dalam video tersebut Hinca Panjaitan berada di Victoria Park bersama dengan empat orang kader Demokrat. Dia menyampaikan hasil investigasi bahwa setelah berkoordinasi dengan beberapa pihak tidak menemukan kantor media yang bernama Asia Sentinel dan John Berthelsen.

Mula-mula, Hinca dan tim menelusuri tempat dimana Asia Sentinel berkantor, namun kata Hinca tempat itu tidak sesuai dengan alamat yang diinformasikan.

Selanjutnya, rombongan bergerak mendatangi dewan pers Hongkong. Disana mereka bertemu dengan sekretaris dan salah satu komisionernya. Hasil yang didapat ternyata Asia Sentinel tidak teregister dan tidak kenal dengan yang namanya John Berthelsen.

Tidak berhenti disitu, Hinca melanjutkan investigasinya dengan menemui pengurus Asosiasi Jurnalis Hongkong. Lagi-lagi, jawabannya sangat mengejutkan, John tidak termasuk anggota dari perkumpulan jurnalis di negara bagian Tiongkok tersebut. 

Untuk lebih meyakinkan, selanjutnya Hinca bertanya kepada banyak orang tentang Asia Sentinel dan John. Namun tidak satu pun dari mereka yang tau Asia Sentinel dan kenal dengan John Berthelsen.

Dari hasil penelusuran selama di Hongkong, Sekjen partai Demokrat tersebut akhirnya berkesimpulan bahwa Asia Sentinel adalah media abal-abal dan John Berthelsen telah membuat fitnah kepada SBY dan partai Demokrat.

Meski media tersebut sudah meminta maaf dan menarik pemberitaan terkait SBY namun partai Demokrat akan terus menempuh jalur hukum baik kepada Asia Sentinel, John Berthelsen dan seluruh media yang menyebarluaskan berita bohong dan tidak berdasar tersebut.

Dalam video yang berdurasi 3 menit itu, Hinca menegaskan bahwa partai Demokrat tidak akan berhenti mengusut tuntas kasus fitnah yang dilayangkan Asia Sentinel kepada Susilo Bambang Yudhoyono. 

Sebelumnya, diketahui media asing Asia Sentinel beberapa hari lalu, (11/9) memuat artikel yang mengaitkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan skandal bank Century.

Dalam artikel yang ditulis oleh John Berthelsen, editor sekaligus pendiri media yang berkantor di Hongkong itu termuat cuplikan hasil investigasi pencucian uang dalam jumlah besar di era pemerintahan SBY.

Berita tersebut menyebar luas pada lini masa berbagai media di Indonesia. Sehingga SBY dan Demikrat merasa sangat dirugikan dan menyatakan bahwa berita tersebut adalah fitnah dan tidak berdasar sampai pada akhirnya menempuh jalur hukum. (*)

Sumber : https://www.facebook.com/171881936801715/posts/252480215408553/

Post a Comment

0 Comments