![]() |
Photo: Istimewa/Sindonews.com |
Surabaya, ngokos.id -- Madura tidak hanya dikenal dengan wisata kuliner sate yang melegenda, atau bebek Sinjay yang sekarang mulai menusantara, bahkan batik yang sejak lama mendunia, Madura juga punya lomba khas, karapan sapi yang tidak kalah serunya.
Konon, karapan sapi dimulai pertama kali pada era pemerintahan Pangeran Katandur di Keraton Sumenep abad ke-15 (1561 M) sebagai kegiatan pengisi waktu luang seusai panen.
Karapan sapi memang selalu menjadi suatu hal yang ditunggu-tunggu masyarakat Madura. Selain untuk melestarikan budaya, ajang ini juga menjadi salah satu magnet untuk menarik wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara.
Bagi para penggemar terik mentari bukanlah alasan untuk tidak hadir menyaksikan, bahkan hinggap tepat di atas kepala sekalipun tidak akan menyurutkan semangat mereka.
Para pemilik sapi saling bersaing berebut juara. Para penonton pun rela berdesakan untuk melihat lebih dekat sepasang sapi beradu kencang berebut finish terdepan.
Selain berebut juara, ajang karapan sapi juga menjadi ajang eksistensi dan gengsi dari pemiliknya. Biasanya, pemilik sapi adalah orang-orang terpandang di daerahnya.
Hari minggu kemarin, menjadi saksi dari kemeriahan festival karapan sapi di Madura tahun ini. Ajang tersebut diselenggarakan oleh Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) IV untuk memperebutkan piala bergilir Presiden RI.
Pada pagelaran tersebut terdapat 24 pasang sapi dari empat kabupaten di Pulau Madura yang digelar di Stadion Soenarto Hadiwidjojo, Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (21/10).
Dari 24 pasang sapi tersebut terbagi kedalam dua tingkat/golongan. Pertama menang atau golongan atas, dan kedua golongan kalah/bawah.
Berdasarkan pantauan ngokos.id, pada festival tersebut pasangan sapi kerap berjuluk "Sonar Muda" milik H. Samsuddin asal Bangkalan berhasil meraih Juara I dan berhak atas Piala Bergilir Presiden RI.
Juara II diraih oleh pasangan sapi berjuluk "Naga Mas" milik Kepala Desa Kodik, Pamekasan, dan juara III oleh pasangan sapi berjuluk "Jet Metic" milik H. Syahid asal, Kabupaten Sampang. Ketiganya merupakan juara pada kategori atau golongan menang/atas.
Sementara, untuk bagian kalah, juara I diraih oleh pasangan sapi berjuluk "Setan Balap Junior" milik H. Syaifuddin, Bangkalan. Juara II diraih oleh pasangan sapi berjuluk "Baong 99" milik warga bernama Haris asal Kabupaten Sampang.
Sedangkan pasangan sapi berjuluk "Moncong Putih" milik H. Zubair asal Desa Katol Barat, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan keluar sebagai juara III golongan bawah. (*)
0 Comments