Maling Ngaku Wartawan Gasak Laptop Sekolah di Madura

Jawa Timur, ngokos.id -- Sebenarnya, tidak perlu panik, apalagi takut menghadapi orang yang mengaku wartawan.  Agar tidak mengalami musibah seperti menimpa para guru di SMP Al-Muktadin, Desa Alang-alang, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan, Madura. 

Gara-gara didatangi dua pemuda yang mengaku 'warta post'. Dua unit laptop di ruang guru hilang. Modusnya, seorang pemuda mengajak guru Fathur untuk meliput kegiatan di kelas. Pemuda mereka lagi diam dalam kantor.

Pemuda di kantor yang bertugas menggasak laptop. Pemuda yang  liputan bertugas mengalihkan perhatian. Setelah dapat laptop, mereka buru-buru pergi meski liputannya belum kelar. Dengan alasan buru-buru mau ke kecamatan.

Setelah kedua maling itu pergi, si guru balik ke ruang guru. Saat itulah, dia baru sadar dua laptop hilang dicuri. Sayangnya, guru Fathur tak tahu siapa nama kedua wartawan gadungan itu.

Nah, termasuk gak ada korban lagi. Ada beberapa tips baku menghadapi wartawan asli atau wartawan jadi-jadian. Khususnya bagi kepala sekolah dan para guru.

Sekedar diketahui, memperlakukan wartawan layaknya tamu biasa. Kalau tak kenal, wajib tanyakan nama, medianya apa, pajak apa.

Pada umumnya media hanya menempatkan satu wartawan di satu daerah. Kecuali media lokal. Tapi tetap saja yang liputan satu wartawan. Kalau pun berdua, satunya pasti fotografer alias tukang foto.

Jadi kalau di tempat liputan, tetap ikut liputan. Satunya wawancara, satunya yang foto. Tidak ada yang sengaja meninggal diri di ruangan.  Wartawan asli tak akan minta uang, apalagi memeras atau mengancam. (*)

Post a Comment

0 Comments