Pengamat: Dua Hal Ini Bisa Gerus Elektabilitas Prabowo-Sandi

Leo Agustino, Pengamat Politik Untirta Serang, Banten (@LeoAgustino_IND) 

Jakarta, ngokos.id -- Pengamat politik yang juga pengajar Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang Banten, Leo Agustino menilai elektabilitaspasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan tergerus karena berita bohong atau hoaks atas penganiayaan Ratna Sarumpaet.

"Elektabilitas pasangan Prabowo akan tergerus," ujar Leo Agustino kepada Tribunnews.com, Jumat (5/10/2018).

Menurunnya elekabilitas pasangan nomor urut 02 ini menurut dia, disebabkan oleh dua hal.

Pertama, pasca-pengakuan Ratna Sarumpaet, dia melihat, akan ada perpecahan dalam internal pasangan Prabowo-Sandiaga.

Keretakan internal tersebut, lanjut dia, disebabkan oleh sikap saling curiga antar-pendukung.

Sehingga ujung perpecahan itu akan mengakibatkan kekacauan program kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Ini faktor pertama yang menyebabkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi menjadi menurun," jelasnya.

Kedua, lebih lanjut, semakin banyak orang yang tidak percaya pada informasi yang disampaikan oleh orang-orang dekat pasangan Prabowo-Sandiaga.

Dan ketidakpercayaan ini, dia menjelaskan, sedikit banyak akan mempengaruhi pilihan publik pada Pemilu 2019.

"Akibatnya, elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi pada Pemilu 2019 akan tergerus dan menurun," ucapnya.

Lebih lanjut lemahnya mekanisme check and re-check, tentu membuat sebagian besar pemilih menjadi sangsi atas kewibawaan tim Prabowo-Sandiaga dalam menerima informasi.

"Jika informasi bohong bisa diproduksi menjadi kebenaran, maka banyak orang yang akan berkeyakinan bahwa akan banyak berita-berita bohong yang bisa produksi oleh pasangan ini," ucapnya.

"Jika kebohongan terus-menerus menjadi landasan, maka publik aka menjauh dari pasangan Prabowo-Sandiaga dan berimbas negatif pada elektoral mereka pada Pemilu 2019," jelasnya. (*)

Artikel ini sudah tayang di tribunnews.com dengan judul Akademisi: Elektabilitas Prabowo-Sandi Bisa Tergerus Karena Berita Bohong Ratna Sarumpaet. Penulis: Srihandriatmo Malau. 

Post a Comment

0 Comments