Kisah Aldi Novel, Remaja Manado yang Hanyut Hingga ke Jepang

Rakit Pancing Aldi Novel


Jakarta, ngokos.id -- Bagaimanakah rasanya, terombang-ambing di atas rakit, selama 49 hari di samudera Pasific? Aldi Novel, 18 tahun, paling layak menjawabnya.

Aldi ini kelahiran Manado. hanya lulus SMP. Satu-satunya kosa kata bahasa Inggris yang dia tahu hanya 'help'. Kelak, kosa kata ini membantunya selamat dari ganasnya gelombang samudera Pasific.

Karena hanya punya ijasah SMP, Aldi sulit mencari kerja di darat. Timbang nganggur, pada April lalu, ia akhirnya menerima tawaran kerja di laut. Sebagai pemancing di atas rakit bambu. Gajinya lumayan: 2 juta perbulan.

Setelah tiga bulan kerja, sekitar bulan juli. Rakit Aldi dihempas angin dan gelombang. Ada tiga rakit kala itu, namun hanya rakit Aldi yang tak penahan rakit putus akibat gesekan dengan rakit lain.

Aldi dan rakitnya pun terbawa arus, dia sudah minta tolong para rekannya di rakit lain, namun tidak direspon karena sedang tidur pulas. Upaya meminta bantuan lewat handy talky, satu-satunya alat komunikasi yang ada, juga tak berhasil.

Aldi pun pasrah, dibawa rakitnya ke samudera yang luas dan ganas. Dia juga tak bisa berenang.

Bagaimana Aldi bertahan hidup. Seminggu pertama masih enak. Masih ada ransum. Minggu-minggu berikutnya, setelah Ransum habis. Aldi hanya makan. Kadang digoreng, kadang direbus. Ketika elpiji habis, ikan dimakan mentahan. Ikan didapat memancing lebih dahulu.

Untuk minum, Aldi pakai dua cara. Menampung air hujan. Bila kebetulan hujan. Namun lebih sering minum air laut. Caranya ditampung dalam kain untuk mengurangi kadar garamnya. Aldi sempat putus asa. Dia sempat ingin bunuh diri saja. Tapi urung, sebab dia menemukan ketenangan saat berdoa.

Selama di samudera, Aldi sebenarnya sempat berpapasan dengan sejumlah kapal. Dia teriak-teriak minta tolong, namun sepertinya tidak terdengar. Rakit Aldi pun terus hanyut, hingga ke perairan Guam, masuk wilayah Jepang. Sejauh 1931 kilometer dari Manado. Disanalah, ada kapal yang menemukan dan menolongnya.

"Saya teriak-teriak help, cuma itu yang saya bisa, dan mereka menolong. Kata Aldo seperti dikutip dari BBC Indonesia.

Aldi mengaku peristiwa hanyut kali ini bukanlah yang pertama kali dialami.
Sebelumnya, Aldi juga pernah hanyut dua kali, namun berhasil ditemukan.

"Saya kapok kerja di laut, saya ingin cari pekerjaan lain saja," ungkap dia. (*)

Post a Comment

0 Comments