Jakarta, ngokos.id -- Sedikitnya ada tiga kepala daerah asal Demokrat memilih berseberangan dengan kebijakan Dewan Pengurus Pusat dalam mendukung calon presiden dan wakil presiden priode 2019-2024 mendatang.
Mereka tercatat sebagai pengurus penting di partai yang mengantarkan mereka jadi kepala daerah. Mulai dari ketua DPD hingga anggota Majlis Tinggi. Padahal Partai Demokrat memberikan dukungan untuk Prabowo-Sandiaga Uno.
Pertama, Lukas Enembe. Ketua DPD Partai Demokrat yang saat ini menjabat gubernur Papua. Dia menyatakan dukungannya terhadap Joko Widodo untuk kembali menjadi presiden periode 2019-2024.
Karena berbeda sikap, Lukas dengan tegas mengatakan siap diberi sangsi oleh DPP Partai Demokrat, bahkan dia mengaku siap berpindah partai. Alasannya sangat sederhana. Karena Jokowi sudah delapan kali berkunjung ke Papua.
Kedua, TGB Zainul Majdi. Gubernur Nusa Tenggara Barat tersebut merupakan salah seorang anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat.
TGB menilai Jokowi konsisten dan tekun melaksanakan pembangunan, termasuk di NTB. Oleh karena, TGB memilih mendukung Jokowi pada pilpres mendatang.
Padahal sebelumnya, di pilpres 2014, TGB mendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Di sisi lain, partai tempat TGB bernaung, yakni Demokrat, saat ini telah menentukan pilihan politiknya, yaitu mendukung Prabowo - Sandi.
Ketiga, Soekarwo. Ketua DPD Demokrat Jatim sekaligus tercatat sebagai anggota Majlis Tinggi partai Demokrat. Sebelumnya, Demokrat Jatim menggelar rakorda yang di dalamnya dilaksanakan voting sikap dukungan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Hasilnya, Jokowi unggul suara atas Prabowo Subianto. Sikap Demokrat Jatim ini tidak sejalan dengan DPP Demokrat yang tetap mendukung Prabowo di Pilpres nanti. Pribadi Soekarwo ditengarai belot dukung Jokowi meski sempat membantah di media. (*)
0 Comments